Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 22:06:20【Kabar Kuliner】770 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(68)
Artikel Terkait
- BPJPH tegaskan kuliner halal representasikan budaya bangsa
- Lewandowski dan Olmo bisa kembali perkuat Barcelona saat hadapi Elche
- Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi
- Sudinsos Jaksel bagikan bantuan makanan untuk penyintas banjir
- Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia
- Puluhan calon relawan SPPG di OKU jalani tes kesehatan
- Sembilan tewas dan lima lainnya hilang akibat banjir di Vietnam tengah
- Cara tukar tiket dan rundown konser DEADLINE BLACKPINK 2025 di Jakarta
- Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK
- Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts

Berburu mineral strategis, langkah Indonesia kuasai teknologi

Sudinsos Jaktim bantu penyintas kebakaran di Kebon Pala

Upaya Jakarta cari "cuan" baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran

Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang

Isaiah Hartenstein raih penghargaan Bob Lanier Community Assist

BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT

BGN: Penerima manfaat MBG berpotensi tembus 40 juta akhir Oktober